Kamis, 16 April 2015

Pola Makan Anak Sehat



Anak yang gemuk seringkali menggemaskan, inilah yang menyebabkan sebagian orang tua membiarkan anak mengkonsumi makanan berlebih tanpa memperdulikan pola makan yang sehat. Pola makan yang tidak sehat tidak hanya berhubungan dengan anak yang sulit makan akan tetapi pada anak yang sering makan. Nah, untuk mengetahui pola makan yang sehat pada artikel ini akan dibahas mengenai pola makan anak sehat. Pola makan anak dibentuk semenjak usia dini untuk menunjang tumbuh kembang yang optimal. Pola makan yang benar maka akan membentuk anak yang sehat dan perkembangan sesuai dengan usianya.

Pengertian Pola Makan Sehat

Pola makan berhubungan dengan pengaturan makanan yang seimbang dengan asupan gizi yang dibutuhkan. Gizi yang dibutuhkan tubuh dihasilkan dari sari makanan untuk menjaga kesehatan. Dengan demikian pola makan yang sehat berhubungan dengan aneka ragam makanan yang dapat memenuhi zat gizi yang diperlukan sesuai dengan usia anak. Kelebihan atau kekurang gizi akan menyebabkan masalah pada kesehatan anak.

Pola Makan yang Ideal Pada Anak

Pola makan yang ideal pada anak disesuaikan dengan usia anak. Sehingga pada uraian di bawah ini akan dikelompokan berdasarkan usia. Berikut penjelasannya :

1. Anak yang berusia 0-6 bulan

Ini merupakan pola makan yang utama dengan memberikan ASI atau pemberian ASI ekslusif. Pada usia bayi 0-6 bulan kebutuhan nutrisi dapat dipenuhi dari ASI sehingga tidak perlu mengkonsumsi makanan atau minuman pada bayi. Ini dikarenakan pencernaan anak yang masih belum sempurna sehingga akan menyebabkan gangguan pencernaan pada anak.
Banyak manfaat yang didapat dengan memberikan AsI yaitu imunitas alami didapat dari ASI dan juga dapat meningkatkan hubungan batin ibu dan anak. Dalam mengatur pola makan 0-6 bulan pada anak yaitu langsung memberikan ASI ketika bayi lahir, waktu dan lama memberikan ASI dapat disesuaikan dengan bayi dan ASi sudah mencukupi kebutuhan gizi harian anak anda (pada usia 0-6 bulan).

2. Usia 6-12 bulan

Pemberian makanan yang pertama diberikan pada anak yaitu pemberian makanan padat. Makanann Pendamping ASI (MPASI) diberikan sesuai dengan usia dan kematangan saluran pencernaan anak. Adapun Pola makan usia dini yang dapat diterapkan pada anak usia 6-12 bulan yaitu Anak udah dapat belajar duduk, kuat menahan leher dan kepala. Bahkan bayi sudah mengeluarkan air liur yang mengandung enzim amilase selanjutnya memiliki kemampuan oromotor yaitu koordinasi mengisap, menelan, dan mengunyah.
Adapun upaya dilakukan untuk pola makan sehat usia 6-12 bulan yaitu dengan memberikan makanan padat dengan tekstur dan kekentalan yang bertahap. Berikan sesuai dengan usia sehingga pemberian bertahap tidak menggangu sistem pencernaanya. Anda dapat memberikan makanan 1-2 sendok pada hari kedua kemudian porsi ditambah di hari selanjutnya. Biarkan anak anda mengenal cara makan dan yang tidak kalah penting adalah melakukan observasi makanan yang memicu alergi pada anak.

3.Usia 1-3 tahun

Pada anak usia 1-3 tahun sudah bergerak aktif bahkan rasa ingin taunya sudah mulai tinggi. Pada anak berusia 1-3 tahun memiliki karateristik sulit makan bahkan nafsu makan anak cenderung berubah-ubah. Anak dapat mengkonsumsi makanan dalam porsi makan yang banyak kemudian beok menjadi sedikit. Selain itu anak berusia 1-3 tahun hanya menyenangi atu makanan saja, inilah yang membuat orang tua khawatir akan kebutuhan gizi anak yang tidak terpenuhi.
Pola makan untuk anak usia 1-3 tahun yaitu dengan menciptakan lingkungan makanan yang menyenangkan sehingga dapat membuatnya keinginan makan anak meningkat. Anda dapat memberikan makanan yang hangat dengan porsi tidak terlalu banyak, kemudian berikan kesempatan untuk belajar makan mandiri. Selain itu anak usia 1-3 tahun lebih cenderung memilih makanan yang disuka sehingga hindari menuruti kecenderungan menyukai satu jenis makanan tertentu.

4. Usia 4-6 tahun

Pada anak prasekolah kebutuhan kalori mencapai 85 kkal/kgBB. Sehingga pada anak yang berusia 4-6 tahun dengan karakteristik nafsu makan yang berkurang dan lebih tertarik dengan bermain dengan teman lingkungan sekitarnya. Adapun yang dilakukan untuk membentuk pola makan sehat pada usia anak 4-6 tahun yaitu dengan memberikan makanan beranekaragam. Apabila anak anda cenderung makan dalam jumlah sedikit berikan dalam jumlah yang sering 4-5 kali meskipun usahakan untuk memperkenalkan waktu makan yang benar (pagi,siang, malam ). Anda dapat memberikan makanan ringan disela makanan padat yaitu ketika sarapan menuju makan siang dan ketika makan siang menuju makan malam.

5. Usia 7-12 tahun

Pada usia anak sekolah lebih mempunyai lingkungan sosial yang lebih luas sehingga lebih banyak menghabiskan waktu bermain dengan temanya. Pada anak usia sekolah seringkali dipengaruhi dengan pola makan yang tidak sehat dikarenakan sudah mengenal makanan di lingkungan (jajan). Bahkan sudah punya keinginan untuk mencoba makanan yang belum dikenalnya melalui media. Bahkan anak yang cenderung memilih makanan tertentu cenderung berkurang karena rasa ingin tahu makanan yang beragam meskipun demikian peran orang tua tetap menjaga makanan yang sehat untuk anak.
Upaya yang dapat dilakukan untuk menerapkan pola makan anak yaitu dengan menjelaskan waktu makan yang baik dan benar untuk menjaga kesehatannya. Berikan pengertian untuk tidak jajan sembarangan dan anjuran membawa bekal sendiri ke sekolah. Mempertahankan makanan yang megandung nilai gizi yang baik untuk menunjang tumbuh kembang anak.

Penyebab Gangguan Pola Makan Anak

Pola makan anak yang terganggu dapat disebabkan oleh faktor psikologi maupun adanya gangguan kesehatan misalnya infeksi ataupun kelainan bawaan yang dialami anak. Meskipun infeksi ringan akan tetapi apabila mempengaruhi pola makan anak maka akan menyebabkan gangguan kesehatan yang serius.
Berikut ini adalah penyebab anak mengalami gangguan pola makan :

1. Anak mengalami sariawan

Salah satu yang menyebabkan anak sulit makan adalah sariawan bahkan terkadang disertai suhu tubuh yang naik. Penyebab sariawan dapat berasal dari trauma atau jamur. Anak yang mengalami gangguan mulut, sariawan akan kesulitan mengunyah sehingga anak sulit makan sampai berhari hari.

2. Mengalami penyakit tangan dan kaki

Mulut dan tenggorokan anak mengalami perubahan dengan timbulnya bintil-bintil dan menyebabkan anak kehilangan nafsu makan? salah satu gejala dari penyakit tangan dan kaki adalah kondisi tubuh anak anda menaik dan mengalami bintil di mulut dan tenggorokan yang menggangu makan anak.

3. Cacingan

Anak yang mengalami cacingan adalah ketika jumlah cacing di saluran pencernaan banyakn sehingga perut menjadi buncit dan kembung. Cacing yang terkumpul akan menutupi saluran pencernaan sehingga ketika makanan yang masuk akan dimuntahan kembali bahkan makanan yang masuk akan di santap oleh cacing. Akibatnya anak menjadi kehilangin gizi yang dibutuhkan oleh tubuh, terlihat kurang nafsu makan dan berat badan tidak mengalami kenaikan sesuai usia.

0 komentar:

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com

Posting Komentar

Arsip Blog